Notifications
Translate Page

Gigs Review : Cianjur Grunge United “Studio Noise Gigs Grunge” 2017, bangkitkan kembali musik Grunge di Cianjur


Minggu siang (05/03), bertepat di Tom Studio Music, Cianjur, telah digelar sebuah acara pesta Grunge miliki komunitas bernama Cianjur Grunge United, acara yang berlangsung mulai dari siang hingga petang dengan mengambil konsep studio show ditambah dengan sharing session menjadikan acara pada saat itu memiliki nilai lebih, band yang menjadi pengisi Cianjur Grunge United “Studio Noise Gigs Grunge” 2017 saat itu diantaranya adalah Glimpse Of Doomsday, Dimension Seven, Anti Septic (Cianjur), Opera House, Toilet Room, Level Nine, Emptiness, dan Ce’es ( Sukabumi ) merupakan band yang tergabung dalam komunitas Sukabumi Seattle Sound ikut berbagi panggung bersama band Grunge Cianjur, pada hari itu band-band lainnya seperti Bukan Kabel, Dead Smile, Komatosa, Terpal Bocor, 7th Heaven Is Back, Sangat disayanngkan tidak hadir untuk tampil dalam gelaran Studio Noise Gigs Grunge saat itu. 


Ketika memasuki area halaman luar studio pengunjung akan diarahkan pada sebuah tembok yang terpasang banner berukuran cukup besar dipenuhi dengan tanda tanggan sebagai bentuk dukungaan pengunjung pada gigs Cianjur Grunge United, pada saat itu setiap penggunjung diharuskan menandatangani banner yang tertera di halaman Tom Studio Music agar segera memberi tanda tangan layaknya seperti mengisi undangan pernikahan atau seminar, acara Studio Noise Gigs Grunge yang dipandu ole mc kece Ismail Prihadi dibuka dengan cit-cat santai (dibaca obrolan santai –red), menanndai bahwa acara sudah akan dimulai agar para talen dan pengunjung bersiap-siap untuk menyakisikan band-band Grunge Cianjur dan Sukabumi.


Acara dimulai sekitar jam 14.00 Wib pada saat itu pengunjung yang hadir didominasi oleh para personil band yang akan tampil serta teman - teman, acara dimulai dengan penampilan pertama band Glimpse Of Doomsday yang diperkuat oleh tiga orang dengan memainkan nomor andalan dari Foo Fighter “ My Hero”, “Everlong”, “This Is a Call”, dan lagu Silverchair “Slave” diracik cukup segar sebagai pembukaan sebagai ajakan untuk segera memasuki studio.



Kemudian dilanjut oleh band asal Sukabumi yang tergabung dalam Sukabumi Seattle Sound yakni, Ce’es, personil yang sangat berbeda dari band yang mengisi pada saat itu dimana Ce’es tampil bersama vokalis perempuan yang masih duduk dibangku Sekolah menengah atas, memainkan nomor andalan Nirvana diantaranya “Smile Like Teen Spirit”, “Lithium”, “Even in his Youth”, ketika nomor “Even in His Youth” dimainkan sontak para Penikmat Grunge yang menyaksikan bernnanyi bersama menikmati alunan lagu hasil racikan dari Ce’es band.


Setelah Ce’es tampil, acara Studio Noise Gigs Grunge, istirahat sejenak memasuki waktu ashar, untuk mengisi waktu istirahat, acara lalu dimulai kembali dengan Sharing Session sebelum band-band tampil kembali, dipandu oleh Ismail Prihadi sebagai mc yang telah mewawancarai ketua dari komunitas Cianjur Grunge United yakni Aphoy Silveria yang merupakan Gitaris dari Toilet room, sharing session tersebut menceritakan tentang pergerakan musik Grunge yang ada di Cianjur, ketika ditanya sejarah musik Grunge di Cianjur, Aphoy Silveria menceritakan awal pergerakan musik Grunge di Cianjur, yang kami tangkap saat berlangsung sharing session saat itu “Pergerakan musik Grunge di Cianjur itu sekitar tahun 1996 dimulai dari Freeday, Bukan Kabel (Dulu adalah kabel), Poshgaul, Dollsteck, lalu basis komunitas Grunge terbesar di Cianjur terdapat di Rancabali", lanjut “pada saat itu besarnya musik Grunge di Cianjur sama dengan besarnya musik Metal saat ini di Cianjur, dimana saat era Ggm (Gelanggang Generasi Muda –red) konser musik hampir didominasi musik Grunge pada saat itu, serta pergerakan komunitas Cianjur Grunge United terbentuk sekitar tahun 2013/2014”, Perlu diketahui pada tahun 2014 lalu, Cianjur Grunge United pernah mengadakan gigs Grunge yang bertepat di Kawan Baru, Cianjur, yang dimeriahkan oleh Coburn dan Yana Marvel.


Acara studio show dilanjut kembali dengan penampilan dari band Opera House, saat mereka tampil area studio cukup terisi, Opera House sama seperti talen lain membawakan lagu-lagu dari idoalnya mereka sendiri, penampilan diwarnai dengan aksi angkat tubuh atau bisa disebut moshing bersama-sama.

Waktu menunjukan jam 16.00 wib penampilan dilanjut oleh Dimension Seven, band pertama dari talen yang tampil diantaranya membawakan lagu ciptaan mereka sendiri “Serakah” serta lagu “Israel’s Son” dari Silverchair, band yang mungkin masih terbentuk baru dengan personil yang sudah lama berada di sken Grunge Cianjur, tidak hanya Dimension Seven, Glimpse Of Doomsday,



Antiseptic pun membawakan lagu andalan dari Silverchair “The Doors” yang diambil dari album “Freak Show”, ketika membawakan lagu “The Doors” posisi vokal diambil alih oleh Ismail Prihadi Glimpse Of Doomsday bersorak bersama-sama menyanyikan lagu tersebut dengan penuh semangat, selain Silverchair, lagu Nirvana “Dive” pun ikut dimainkan.


Dilanjut oleh band milik ketua dari Cianjur United Grunge, Toilet Room, mereka membawakan nomor lagu ciptaan seperti lagu “Dua Sisi” dan “Kita Lelaki”, dua nomor lagu tersebut membuat area studio menjadi lebih meriah lagi ditambah dengan lagu “Stay Away” milik Nirvana, aksi angkat badan terjadi berulang ulang sembari menikmati lagu dan berbagi microphone, lagu yang sangat sering dibawakan oleh band-band Grunge di Indonesia, gigs kembali lanjut dengan penampilan dari Level Nine dengan gitaris band tersebut pemilik Tom Studio Music yang telah medukung acara ini terealisasikan,



Level Nine tampil dengan lagu andalan milik jagoan Alternative Rock yakni Alter Bridge dengan nomor “Addicted To Pain”, lalu membawakan lagu Ciptaan sendiri, yang menrut vokalisnya lagu tersebut diciptakan mendadak saat latihan, sama seperti halnya anak Grunge jika tidak membawakan lagu Nirvana sepertinya tidak asik, Level Nine saat itu membawakan “Mr. Moustache”,saat tampil aksi berbagi microphone kembali terjadi.



Studio Noise Gigs Grunge kali ini, ditutup oleh penampilan dari Emptiness, band yang membawakan lagu dari The Smashing Pumkins “Bullet With Butterfly Wings”, dilanjut lagu-lagu ciptaan mereka, Ketika Emptiness tampil dengan membawakan lagu ciptaan yang memiliki nuansa berbeda dari band yang sebelumnya tampil, dimana aransemen musik Emptiness terasa gelap sangat terasa Noise dengan dibalut musik Shoegaze dengan lirik yang sedikit menceritakan tentang perasaan pribadi, dapat mencuri perhatian para penonton yang hadir saat itu, penonton pun mengapresiasi dengan memberikan nilai kepada Emptiness, maka setelah penampilan Emptiness berakhir pula Studio Noise Gigs Grunge saat itu, ditutup oleh cit-cat (Dibaca obrolan –red) mc Ismail Prihadi sebagai penutup bahwa dalam waktu dekat akan diselenggarakan kembali acara Grunge Cianjur, diantaranya seperti Cianjur Total Grunge, rakaian Cianjur Grunge United dalam rencana kedepan akan mendatangkan raksasa Grunge Indonesia dari ibu kota Jakarta yakni Besok Bubar dan dari Pulau dewata Bali yakni Navicula.

Studio Noise Gigs Grunge merupakan aksi nyata komunitas Cianjur Grunge United yang bersemangat berjuang untuk menghidupkan kembali musik Grunge yang ada di Cianjur. Lewat pergerakannya melalui gigs yang akan rutin diselnggarakan, serta dalam waktu kedepan Cianjur Grunge United berencana membuat sebuah album kompilasi berisikan band-band Grunge Cianjur.


Post a Comment